Kamis, 17 Februari 2011

Sistem Perekonomian Indonesia


I          Pendahuluan
Pembangunan Ekonomi di suatu negara sangat di tentukan oleh banyak faktor,baik internal (Domestik) maupun eksternal (global).Faktor-faktor internal di antaranya adalah kondisi fisik (termasuk iklim) , lokasi goegrafi,jumlah dan kualitas Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang di miliki.Akan tetapi untuk dapat memahami sepenuhnya sifat proses dan pola pembangunan ekonomi di suatu negara serta kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya selama kurun waktu tertentu atau untuk memahami kenapa pengalaman suatu negara dalam membangun ekonominya berbeda dengan negara lain,maka perlu juga di ketahui sejarah ekonomi dari negara itu sendiri.





II        Sistem Perekonomian Indonesia
            2.1   Pengertian Sistem Perekonomian
Pengertian sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengaturserta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan.Menurut Dumairy menjelaskan bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah bardiri sendiri melainkan berhubungan dengan filsafah,pandangan hidup dan pola hidup masyarakat.


            2.2  Target Pertumbuhan Penduduk
Target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang dipatok oleh pemerintah tahun ini sebesar 5,5 persen diperkirakan akan tercapai. Taimur Baig selaku Ekonom Senior Deutsche Bank menyatakan, pertumbuhan ekonomi global yang mulai pulih sejak akhir tahun 2009 akan memengaruhi Indonesia untuk membangun ketahanan ekonominya terhadap dampak krisis ekonomi global.
"Tingkat pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan pasar keuangan domestik yang kuat membuat Indonesia relatif kebal terhadap krisis keuangan global. Ini menjadi landasan kuat bagi perekonomian yang stabil dan pertumbuhan yang berkelanjutan di 2010," kata Taimur di Jakarta, Selasa (19/1/2010).
Deutsche Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2010 akan didorong oleh investasi dan sektor perdagangan. Ini berbeda dengan pertumbuhan ekonomi 2009 sebesar 4,3 persen yang sebagian besar didorong oleh pertumbuhan konsumsi.
"Dengan sektor perekonomian dan manufaktur yang semakin kokoh sepanjang tahun lalu, perekonomian Indonesia di tahun 2010 semakin kuat," tuturnya.
Secara global, pihaknya memperkirakan pertumbuhan PDB dunia mencapai 3,9 persen pada tahun 2010. Sementara PDB Amerika Serikat diperkirakan tumbuh 3,6 persen pada 2010, Jepang tumbuh 1,1 persen, dan negara-negara Uni Eropa yang menggunakan mata uang euro 1,5 persen.
Adapun tingkat inflasi diperkirakan mencapai rata-rata 6 persen tahun ini atau berada pada kisaran yang ditargetkan Bank Indonesia (BI), yaitu 4-6 persen.

2.3     Perekonomian Indonesia Tahun 2010
Dalam beberapa pekan mendatang, dunia usaha menyiapkan diri memasuki tahun 2010. Pertanyaannya adalah bagaimana warna perekonomian Indonesia 2010? Jawaban atas pertanyaan itu diterjemahkan oleh setiap perusahaan. Namun banyak lagi saingan yang harus kita hadapi di masa yang akan datang, dengan adanya pasar bebas, apakah Indonesia bisa bertahan di persaingan yanag sangat ketat ini dengan hanya memeliki penduduk yang terbayak namun bagamana dengan tekhonolgi?
Mungkin kita sependapat, perekonomian 2010 diharapkan lebih baik dibandingkan dengan saat kita menyiapkan perekonomian 2009. Saat itu, Agustus-Oktober 2008, perekonomian dunia sedang dalam puncak krisis dan berdampak pada perekonomian kita. Indeks harga saham berguguran, nilai uang rupiah jatuh terhadap dollar AS, dan krisis itu mencekam dunia perbankan. Karena itu, amat bisa dimaklumi, prospek perekonomian 2009 dalam kacamata waktu itu sungguh buram.

2.4       Macam-macam sistem perekonomian
1.Sistem Perekonomian Kapitalisme adalah Sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap oranguk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagiannya.
2.Sistem Perekonomian Sosialisme adalah Sistem ekonomi yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah.
3.Sistem perekonomian Komunisme adalah Sistem ekonomi di mana pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian.
4.Sistem Ekonomi Merkantilisme yaitu suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan nternasional dengan tujuan memperbanyak aset an modal yang di miliki negara.
5.Sistem Perekonomian Fasisme yaitu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain.

2.5      Latar Belakang Perekonomian Ekonomi
Selama lebih dari 30 tahun pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto, ekonomi Indonesia tumbuh dari GDP per kapita $70 menjadi lebih dari $1.000 pada 1996. Melalui kebijakan moneter dan keuangan yang ketat, inflasi ditahan sekitar 5%-10%, rupiah stabil dan dapat diterka, dan pemerintah menerapkan sistem anggaran berimbang. Banyak dari anggaran pembangunan dibiayai melalui bantuan asing.
Pada pertengahan 1980-an pemerintah mulai menghilangkan hambatan kepada aktivitas ekonomi. Langkah ini ditujukan utamanya pada sektor eksternal dan finansial dan dirancang untuk meningkatkan lapangan kerja dan pertumbuhan di bidang ekspor non-minyak. GDP nyata tahunan tumbuh rata-rata mendekati 7% dari 1987-1997, dan banyak analisis mengakui Indonesia sebagai ekonomi industri dan pasar utama yang berkembang.
Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dari 1987-1997 menutupi beberapa kelemahan struktural dalam ekonomi Indonesia. Sistem legal sangat lemah, dan tidak ada cara efektif untuk menjalankan kontrak, mengumpulkan hutang, atau menuntut atas kebangkrutan. Aktivitas bank sangat sederhana, dengan peminjaman berdasarkan-"collateral" menyebabkan perluasan dan pelanggaran peraturan, termasuk batas peminjaman. Hambatan non-tarif, penyewaan oleh perusahaan milik negara, subsidi domestik, hambatan ke perdagangan domestik, dan hambatan ekspor seluruhnya menciptakan gangguan ekonomi.
Krisis finansial Asia Tenggara yang melanda Indonesia pada akhir 1997 dengan cepat berubah menjadi sebuah krisis ekonomi dan politik. Respon pertama Indonesia terhadap masalah ini adalah menaikkan tingkat suku bunga domestik untuk mengendalikan naiknya inflasi dan melemahnya nilai tukar rupiah, dan memperketat kebijakan fiskalnya. Pada Oktober 1997, Indonesia dan International Monetary Fund (IMF) mencapai kesepakatan tentang program reformasi ekonomi yang diarahkan pada penstabilan ekonomi makro dan penghapusan beberapa kebijakan ekonomi yang dinilai merusak, antara lain Program Permobilan Nasional dan monopoli, yang melibatkan anggota keluarga Presiden Soeharto. Rupiah masih belum stabil dalam jangka waktu yang cukup lama, hingga pada akhirnya Presiden Suharto terpaksa mengundurkan diri pada Mei 1998. Di bulan Agustus 1998, Indonesia dan IMF menyetujui program pinjaman dana di bawah Presiden B.J Habibie. Presiden Gus Dur yang terpilih sebagai presiden pada Oktober 1999 kemudian memperpanjang program tersebut
.
III. Kesimpulan
Dari kesimpulan di atas dapat di simpulkan bahwa perekonomian ekonomi dapat berjalan lancar sesuai dengan kepemimpinan pemerintah yang pada saat itu sedang berlangsung .
Perekonomian indonesia dapat berpengaruh pada perumbuhan penduduk,dan pemerinttah harus benar-benar mementingkan kebutuhan penduduk supaya tidak terjadi banyaknya pangangguran.