DAFTAR ISI
Cover
Kata
Pengantar…………………………………………………………………….
Daftar
isi…………………………………………………………………………...
BAB
I. PENDAHULUAN………………………… ……..………………………
1.1
Latar belakang masalah………………………………………………..
1.2
Maksud dan tujuan……………………………………........................
1.3
Ruang lingkup….………………………………………………...........
BAB
II ISI.………………………………………………………………………..
2.1 Pengetahuan wawasan bangsa ………………………………………...
2.2 Rendahnya Pola pikir masyarakat………………………………………
2.3 Semangat kebangsaan…………………………………………….…....
2.4 Integrasi nasional………………………………………………..…….
BAB
III PENUTUP……………………………………………………………..
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………..
3.2 Saran………………………………………………………………….
Dartar
pustaka……………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928 merupakan tonggak sejarah yang fundamental berdirinya NKRI yang
tidak dapat dilupakan oleh segenap Bangsa Indonesia yang mewujudkan Wawasan
Kebangsaan bagi perjuangan menuju kemerdekaan RI.Secara garis besar Wawasan
Kebangsaan memiiki tiga komponen utama, yaitu Rasa Kebangsaan, Faham
Kebangsaan, dan Semangat Kebangsaan. Dimana ketiganya harus dibina secara
berlanjut, mengingat letak kekuatan penangkalannya justru di dalam
ke-sinergiannya.Pembinaan Wawasan Kebangsaan tidak boleh berjalan sendirian
tanpa didampingi oleh pembinaan karakter. Rasa kebangsaan yang kuat mendorong
munculnya satu kebanggan luar biasa menjadi anggota masyarakat bangsa yang
bersangkutan. Pembinaan Wawasan Kebangsaan akan terwujud dengan meningkatkan
integrasi Nasional.Semangat kebangsaan atau Nasionalisme mewujud di atas
landasan rasa kebangsaan dan faham kebangsaan. Nasionalisme merupakan manifestasi
dari Bela Negara dan Bangsa. Bela Negara dan Bangsa adalah tidak lain dari
membela kepentingan Negara dan bangsa, yaitu: Tetap tegaknya NKRI, tetap
berlangsungnya pemberdayaan masyarakat, dan terwujudnya system otonomi dengan
perimbangan pusat dan daerah yang setepat-tepatnya.
Kehidupan global
diwarnai oleh profesionalisme dan cepatnya arus transformasi yang disebabkan
kemajuan teknologi yang menyebabkan semakin transparannya hubungan antar
bangsa-bangsa di dunia.
1.2
Maksud dan Tujuan
Tujuan Peulisan makalah
ini ditujukan untuk melengkapi tugas
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan selain itu penulisan ilmiah ”Aktualisasi
Perwujudan Wawasan Nusantara Memperkokoh Ketahanan Nasional dalam Pembangunan
Menghadapi Era Globalisasi” ini diharapkan menjadi acuan di dalam peningkatan
kesatuan dan persatuan dalam masyarakat, memberikan inspirasi-inspirasi tentang
penyelenggaraan pemantapan nilai‐nilai
kebangsaan, sehingga proses perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi dan
pengembangannya berjalan lancar, efisien dan efektif. Penulisan makalah ini juga dapat sebagai
acuan bagi pembaca yang ingin memahami tentang wawasan nusantara,
ketahanan nasional serta aktualisasi perwujudan wawasan nusantara dalam aspek
ideologi, aspek politik, aspek ekonomi, aspek sosial budaya, serta aspek
pertahanan dan keamanan untuk menghadapi berbagai pembangunan di era
globalisasi.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penulisan ilmiah ini adalah seluruh aspek yang bersangkutan terhadap pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu juga mencakup aspek-aspek pendukung kesatuan dan persatuan Negara ini.
Ruang lingkup dalam penulisan ilmiah ini adalah seluruh aspek yang bersangkutan terhadap pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu juga mencakup aspek-aspek pendukung kesatuan dan persatuan Negara ini.
Sedangkan selain dari aspek-aspek
tersebut penulisan ilmiah tidak memberikan ruang lingkup. Maka dari itu,
sebagian aspek-aspek ini menjadi hal yang khusus di dalam penulisan ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis akan memberikan batasan masalah pada “Aktualisasi Perwujudan Wawasan Nusantara Memperkokoh Ketahanan Nasional dalam Pembangunan Menghadapi Era Globalisasi” yang mencakupi hal – hal penting dari segala aspek kehidupan antara lain :
Dalam penulisan makalah ini penulis akan memberikan batasan masalah pada “Aktualisasi Perwujudan Wawasan Nusantara Memperkokoh Ketahanan Nasional dalam Pembangunan Menghadapi Era Globalisasi” yang mencakupi hal – hal penting dari segala aspek kehidupan antara lain :
Ø Aspek
Ideologi
Ø Aspek Politik
Ø Aspek Ekonomi
Ø Aspek
Sosial Budaya
Ø Aspek
Pertahanan dan Keamanan.
BAB
II
PENCAPAIAN
MASYARAKAT
2.1
. PENGETAHUAN WAWASAN BANGSA
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Wawasan kebangsaan meliputi :
1. wawawan kebangsaan dalam bidang ekonomi
a. Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah, tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam pengembangan kehidupan ekonominya.
c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat.
2. wawasan kebangsaan dalam bidang social
dan budaya
a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan bangsa yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa.
b. Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya, dengan tidak menolak nilai – nilai budaya lain yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa.
3. wawasan kebangsaan dalam bidang pertahan
dan keamanan
a. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakekatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
b. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.
4. wawasan kebangsaan dalam bidang politik
a. Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan matra seluruh bangsa serta menjadi modal dan milik bersama bangsa.
b. Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam berbagai bahasa daerah serta memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya.
2.2 .RENDAH
NYA POLA PIKIR MASYARAKAT
Masyarakat Indonesia masih memiliki pola pikir yang
rendah, mengapa demikian?lihat saja hari ini terjadi demo besar-besaran
dimana-mana, sebenarnya apa yang mereka harapkan?Mahasiswa, buruh, aktivis
semua berorasi sendiri, sebenarnya apakah yang mereka cari?kebenaran?kebenaran
seperti apa?keadilan?keadilan yang bagaimana?atau lagi-lagi menyeletuk tentang
kinerja pemerintah yang kurang sigaplah kurang profesionallah, gagal, atau
apalah itu artinya. Seharusnya masyrakat kita menyadari apa yang sedang terjadi
saat ini, bukan malah mencaci maki.
Kasus Century misalnya, inilah satu-satunya alasan terbesar untuk mengatakan bahwa pemerintah lemah, pemerintah telah gagal. Apa benar pemerintah yang gagal?lihat saja pansus-pansusnya yang tidak punya etika sama sekali,apakah mereka orang pemerintah?bukan,mereka orang partai politik. Mereka tidak punya sopan santun sama sekali, apa bedanya mereka dengan preman dijalanan?mungkin hanya beda tempat saja, seharusnya sebagai kaum intelektual kita harusa dapat berpikir, bukan hanya bisa mengkritisi, sebaiknya kita berkontribusi terhadap pemerintah walaupun sedikit tapi akan membawa perubahan yang sangat besar terhadap negeri ini.
Sebaliknya pemerintah yang dihujani kritik akan berdampak buruk juga terhadap masayrakatnya sendiri karena masayrakat tidak percaya lagi dengan pemerintah. Janganlah egois, berpikirlah sekali lagi, apakah pemerintah harus fokus mengurusi kasus bank century aza?sungguh sangat tidak mungkin, ini negara besar jadi banyak urusan lain yang lebih penting dari mengurusi bank century. Apakah hidaup masyrakat tergantung dengan bank century?tidak, masyrakat perlu berpikir dan bekerja agar kehidupannya makmur, tentunya dengan bantuan pemerintah juga, jika pemerintah dan masyrakat hanya mengurusi masalah century saja bisa tidak berjalan roda kehidupan bangsa indonesia.
Hanya media saja yang terlalu membesar-besarkannya seolah tidak ada hal lain yang lebih penting selain kasus century. Seharusnya kita sadar, kita hidup untuk saling membantu, saling mengisi, bukan saling kritik, saling menjatuhkan dan saling berebut. Bukankah itu kaidah manusia yang sesungguhnya?Sebagai kaum intelektual kita harus bisa berpikir secara rasional dan menyadari bahwa sesungguhnya kita adalah mahkluk sosial yang saling membutuhkan dan saling menghormati. Semoga kita menjadi manusia yang lebih baik dihari esok.
Kasus Century misalnya, inilah satu-satunya alasan terbesar untuk mengatakan bahwa pemerintah lemah, pemerintah telah gagal. Apa benar pemerintah yang gagal?lihat saja pansus-pansusnya yang tidak punya etika sama sekali,apakah mereka orang pemerintah?bukan,mereka orang partai politik. Mereka tidak punya sopan santun sama sekali, apa bedanya mereka dengan preman dijalanan?mungkin hanya beda tempat saja, seharusnya sebagai kaum intelektual kita harusa dapat berpikir, bukan hanya bisa mengkritisi, sebaiknya kita berkontribusi terhadap pemerintah walaupun sedikit tapi akan membawa perubahan yang sangat besar terhadap negeri ini.
Sebaliknya pemerintah yang dihujani kritik akan berdampak buruk juga terhadap masayrakatnya sendiri karena masayrakat tidak percaya lagi dengan pemerintah. Janganlah egois, berpikirlah sekali lagi, apakah pemerintah harus fokus mengurusi kasus bank century aza?sungguh sangat tidak mungkin, ini negara besar jadi banyak urusan lain yang lebih penting dari mengurusi bank century. Apakah hidaup masyrakat tergantung dengan bank century?tidak, masyrakat perlu berpikir dan bekerja agar kehidupannya makmur, tentunya dengan bantuan pemerintah juga, jika pemerintah dan masyrakat hanya mengurusi masalah century saja bisa tidak berjalan roda kehidupan bangsa indonesia.
Hanya media saja yang terlalu membesar-besarkannya seolah tidak ada hal lain yang lebih penting selain kasus century. Seharusnya kita sadar, kita hidup untuk saling membantu, saling mengisi, bukan saling kritik, saling menjatuhkan dan saling berebut. Bukankah itu kaidah manusia yang sesungguhnya?Sebagai kaum intelektual kita harus bisa berpikir secara rasional dan menyadari bahwa sesungguhnya kita adalah mahkluk sosial yang saling membutuhkan dan saling menghormati. Semoga kita menjadi manusia yang lebih baik dihari esok.
2.3 SEMANGAT
KEBANGSAAN
Nasionalisme
berasal dari kata nation ( bangsa ). Nasionalisme adalah suatu gejala psikologis
berupa rasa persamaan dari sekelompok manusia yang menimbulkan kesadaran
sebagai bangsa. Bangsa adalah sekelompok manusia yang hidup dalam suatu wilayah
tertentu dan memiliki rasa persatuan yang timbul karena kesamaan pengalaman
sejarah, serta memiliki cita-cita bersama yang ingin dilaksanakan di dalam
negara yang berbentuk negara nasional.
Unsur-Unsur Nasionalisme
Semangat kebangsaan ( nasionalisme ) yang ada pada diri seseorang tidak datang
dengan sendiri, tetapi dipengaruhi oleh unsur-unsur sebagai berikut.
a. Perasaan nasional
b. Watak nasional
c. Batas nasional ( yang memberikan
pengaruh emosional dan ekonomis pada diri individu) .
d. Bahasa nasional
e. Peralatan nasional
f. Agama
Timbulnya Nasionalisme
Nasionalisme muncul dibelahan negara-negara dunia. Akan tetapi, faktor penyebab
timbulnya nasionalisme di setiap benua berbeda.
Nasionalisme Eropa muncul disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut.
a.
Munculnya paham rasionalisme dan
romantisme.
b.
Munculnya paham aufklarung dan
kosmopolitanisme.
c.
Terjadinya revolusi Prancis.
d.
Reaksi atau agresi yang dilakukan
oleh Napoleon Bonaparte.
Nasionalisme Asia muncul disebabkan
oleh faktor-faktor sebagai berikut.
a.
Adanya kenangan
akan kejayaan masa lampau.
b.
Imperalisme
c.
Pengaruh paham revolusi Prancis.
d.
Adanya
kemenangan Jepang atas Rusia.
e.
Piagam Atlantic charter.
f.
Timbulnya golongan terpelajar.
Tujuan Nasionalisme
Pada dasarnya nasionalisme yang muncul dibanyak negara memiliki tujuan sebagai
berikut.
a. Menjamin kemauan dan kekuatan
mempertahankan masyarakat nasional melawan musuh dari luar sehingga melahirkan
semangat rela berkorban.
b. Menghilangkan Ekstremisme ( tuntutan yang berlebihan ) dari
warga negara ( individu dan kelompok ).
Akibat Nasionalisme
Nasionalisme yang muncul di beberapa negara membawa akibat yang beraneka ragam.
Akibat munculnya nasinalisme di beberapa negara adalah sebagai berikut.
a. Timbulnya negara nasional ( national
state )
b. Peperangan
c. Imprialisme
d. Proteksionisme
e. Akibat sosial
Faktor Pendorong Munculnya Nasionalisme di Indonesia
Munculnya nasionalisme pada masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh faktor dari
dalam ( intern ) dan faktor dari luar ( ekstern ). Faktor intern yang mempengaruhi
munculnya nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut.
a.
Timbulnya
kembali golongan pertengahan, kaum terpelajar.
b.
Adanya
penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh seluruh rakyat dalam berbagai
bidang kehidupan
c. Pengaruh golongan peranakan
d. Adanya keinginan untuk melepaskan
diri dari imperialisme
Faktor ekstern yang mempengaruhi
munculnya nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Faham-faham modern dari Eropa (
liberalisme, humanisme, nasionalisme, dan komunisme )
b. Gerakan pan-islamisme
c. Pergerakan bangsa terjajah di Asia
d. Kemenangan Rusia atas Jepang
2.4
INTEGRASI NASIONAL
Integrasi berasal dari bahasa
inggris "intregration" yang berati kesempurnaan atau keseluruhan
integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur - unsur
yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola
kehidupan mayarakat yang memiliki keserasian fungsi. Definisi lain mengenai
integrasi adalah suatu keadaan dimana kelompok - kelompok etnik beradaptasi dan
bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyrakat, namun masih tetap
mempertahankan kebudayaan mereka masing - masing. integrasi memiliki 2
pengertian yaitu :
• Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu.
• Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur - unsur tertentu.
• Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu.
• Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur - unsur tertentu.
A. Integrasi Sosial
Integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan
satu sama lain itu adalah unsur - unsur sosial atau kemasyarakatan.
Suatu integrasi sosial diperlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun
menghadapi berbagai tantangan, baik berupa tantangan fisik maupun konflik yang
terjadi secara sosial budaya.
B. Integras Nasional
Istilah integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan
nasional. Istilah integrasi mempunya arti pembaruan/penyatuan sehingga menjadi
kesatuan yang utuh/bulat. Istilah nasional mempunyai pengertian kebangsaan,
bersifat bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa seperti cita - cita nasional,
tarian nasional, perusahaan nasional(kamus besar bahasa indonesia : 1989 dalam
suhady 2006 : 36). Hal - hal yang menyangkut bangsa dapat berupa adat istiadat,
suku, warna kulit, keturunan, agama, budaya, wilayah/daerah, dan sebagainya.
Sehubungan dengan penjelesan kedua
istilah di atas maka integrasi nasional identik dengan integrasi bangsa yang mempunyai
pengertian suatu proses penyatuan atau pembaruan berbagai aspek sosial budaya
kedalam kesatuan wilayah dan pembukaan identitas nasional atau bangsa(kamus
besar bahasa indonesia : 1989 dalam suhady 2006 : 36-37) yang harus dapat
menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam mencapai
tujuan bersama sebagai suatu bangsa. Integrasi nasional sebagai suatu konsep
dalam kaitan dengan wawasan kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
berlandaskan pada aliran pemikiran/paham integralistik yang dicetuskan oleh
G.W.F Hegl (1770-1831 dalam suhady 2006:38) yang berhubungan dengan paham
idealisme untuk mengenal dan memahami sesuatu harus dicari kaitannya dengan
yang lain dan untuk mengenal manusia harus dicari dikaitkan dengan yang lain
dan untuk mengenal manusia harus dikaitkan dengan masyarakat di sekitarnya dan
untuk mengenal suatu masyarakat harus dicari kaitannya dengan proses
multikulturalisme.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
Pembangunan Menghadapi Era
Globalisasi” yang mencakupi hal – hal penting dari segala aspek kehidupan
antara lain:
Ø Aspek
Ideologi
Ø Aspek Politik
Ø Aspek Ekonomi
Ø Aspek
Sosial Budaya
Ø Aspek
Pertahanan dan Keamanan.
3.2 SARAN
Kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku yang sesuai
kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam
kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap wawasan
nusantara sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara lebih
meyakini dan lebih dalam. Untuk itulah perlu kiranya pendidikan yang
membahas/mempelajari tentang wawasan nusantara dimasukan ke dalam suiatu
kurikulum yang sekarang diterapkan dalam dunia pendidikan di Indonesia
(misalnya : pelajaran Kewarganegaraan, Pancasila, PPKn dan lain - lain). Untuk
masyarakat Indonesia (baik bagi si pembuat makalah, pembaca makalah serta yang
lain) agar dapat menjaga makna dan hakikat dari wawasan nusantara yang
tercermin dari perilaku – perilaku sehari hari misalnya ikut menjaga keamanan
dan ketertiban lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber:
http://tinarizvirositadotcom.wordpress.com/2011/02/20/pengetahuan-tentang-wawasan-kebangsaan-indonesia/
http://www.rickyeka.com/rendahnya-pola-pikir-masyarakat-indonesia.html
http://isnanimurti.wordpress.com/2008/07/12/menunjukkan-semangat-kebangsaan/
http://noris-iskandar.blogspot.com/2012/01/integrasi-sosial-dan-integrasi-nasional.html
http://sisildiaz.blogspot.com/2012/04/aktualisasi-wawasan-kebangsaan-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar