Dan inilah yang ada pada diri sendiri, seakan neraka menghampiri dengan sengaja dan surga semakin menjauh, ingin membangun sebuah makna dalam ketidakpastian,
ayah dan ibu lihatlah kami betapa ingin memberi penghargaan yang tinggi, membuka sudut di setiap selah dunia.
Terbuka untuk semua tetapi tak semudah itu membuat suatu penghargaan dengan hak hak yang tak tahu jalannya dan sesekali ku telah melihat keadaan yang suram, surat untuk tuhan ku persembahkan , ibu dan ayah lihatlah aku yang selama ini di anggap tak berdaya
nyanyian yang berirama sendu selalu terdengar disaat aku lelah dan terlelap ke alam mimpi indah ku
hari akhir peradaban sudah mulai mendekat dan saatnya aku bernyanyi untuk ayah dan ibu di malam yang sudah mulai larut dengan membawa kebahagiaan dan kebanggaanmu .
Untukmu ayah , aku tahu betapa inginnya ku menjadi orang yang bertanggung jawab sepertimu, yang sangat mengerti dengan keadaan bagaimana diluar sana. Yang ku tahu hanya lah berharap menjadi orang yang berguna tetapi aku tak mengerti apa yang menjadi penilaian bagiku dari mata-mata yang aku pun tidak tahu apa yang ada dalam pikiran mereka. Ayah akan kubuktikan semua yang menjadi tanggung jawabku. Seperti kau lah ayahku yang bertanggung jawab atas diriku yang di anggap tak berdaya.
Ibu , aku ingin menjadi orang yang sabar. Tahu akan kesabaranmu disaat ku masih merengek dan terjatuh disaat ku tak berdaya untuk berdiri di kala ku belum bisa mengerti suatu keadaan sekitar. Aku ingin mendengar sebuah nyanyian sendu mu disaat aku mulai terlelap di mimpiku, mendengar suara manis ibu menasihatiku untuk berhati-hati dengan kekesalan orang-orang diluar sana. Yang tak mengerti apa itu kasih sayang. Kesabaran dari rengekan dan gigitanku adalah bukti kasih sayangmu terhadapku.
Ayah dan Ibu dengarkan , betapa jauhnya ku sekarang, tapi ku tetap merasa dekat denganmu. Surat untuk Tuhan aku persembahkan aku persembahan untuk IBU dan AYAH yang setia memberiku harapan dan semangat.
TERIMA KASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar